Guys,,,
apa kabar semuanya? Pasti dalam kondisi yang sangat hebatkan...
Baru
saja 2 hari yang lalu emal mengalami hal yang mengesalkan, hal kecil yang hampir
tak berguna tetapi bisa bikin repot kita di saat-saat tertentu...
Apaan
tuch.........????
MCB
guys,,,,
Masalah MCB tampaknya emalviewers (sebutan bagi yang baca blog ini,,,
:) harus pada tahu dech, ya minimal pernah baca kilasannya-lah.
Masa c kalau
ada masalah MCB dirumah rusak, kita mesti panggil tukang listrik? Sayang
kan......
Berikut
ini emal akan share sedikit kilasan tentang MCB yang emal ambil dan coba
rangkum dari beberapa blog tetangga yang telah berbaik hati memberikan kita
beberapa kilasan tentang MCB, yang sebenarnya sudah cukup lengkap n update
but,,,, emal ingin tampilkan dalam bentuk yang berbeda, yaitu versi
emal... hehehehe,,,,,,,,,
Maksudnya
c bukan pengen sok”an tapi emal rasa kilasan seperti ini lah yang bisa emal
pahami, nah siapa tahu aja ada emalviewers yang lebih paham kalau liat kilasan
versi emal...
Check it out,,,,,,,,,,,
Prinsip
kerja dan bagian” MCB
MCB (Miniature Circuit Breaker) adalah komponen dalam instalasi listrik rumah yang mempunyai peran sangat penting. Komponen ini berfungsi sebagai sistem proteksi dalam instalasi listrik bila terjadi beban lebih dan hubung singkat arus listrik (short circuit atau korsleting). Kegagalan fungsi dari MCB ini berpotensi menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan seperti timbulnya percikan api karena hubung singkat yang akhirnya bisa menimbulkan kebakaran.
Simbol MCB & Toggle Switch
simbol MCB&toggle switch |
Sedangkan angka 1 dan 2 menunjukkan nomor terminal
pada MCB sebagai tempat koneksi kabel listrik. Pada angka 1 atau bagian atas
umumnya disambungkan dengan kabel incoming dan pada angka 2 atau bagian
bawah disambungkan dengan kabel outgoing.
Gambar disebelah kanan merupakan MCB dengan toggle
switch berwarna biru. Simbol “I” putih menunjukkan bahwa MCB dalam posisi
“ON” dan simbol “O” menunjukkan posisi “OFF”.
Dari simbol tersebut, terlihat MCB mempunyai tiga
macam fungsi yaitu :
Berikut adalah beberapa fungsi dari MCB secara umum:
- Pemutus Arus (simbol “x” dengan garis miring ke kiri) .
MCB ini mempunyai fungsi sebagai pemutus arus listrik
ke arah beban. Dan fasilitas pemutus arus ini bisa dilakukan dengan cara manual
ataupun otomatis.
Cara manual adalah dengan merubah toggle switch yang
ada didepan MCB (biasanya berwarna biru atau hitam) dari posisi “ON” ke posisi
“OFF” dan bagian mekanis dalam MCB akan memutus arus listrik. Hal ini dilakukan
bila kita ingin mematikan sumber listrik di rumah karena adanya keperluan
perbaikan instalasi listrik rumah. Istilah yang biasa dipakai adalah MCB Switch
Off.
Sedangkan MCB akan otomatis “OFF” bila dideteksi
terjadi arus lebih, disebabkan karena beban pemakaian listrik yang lebih, atau
terjadi gangguan hubung singkat, oleh bagian didalam MCB dan memerintahkan MCB
untuk “OFF” agar aliran listrik terputus. Istilah yang biasa dipakai adalah MCB
Trip. Bagian-bagian di dalam MCB tersebut akan dijelaskan
pada poin 2 dan 3 berikut.
- Proteksi Beban Lebih (overload) (simbol seperti kotak dengan sisi terbuka di kiri)
Fungsi ini akan bekerja bila MCB mendeteksi arus
listrik yang melebihi rating-nya. Misalnya, suatu MCB mempunyai rating
arus listrik 6A tetapi arus listrik aktual yang mengalir melalui MCB tersebut
ternyata 7A, maka MCB akan trip dengan delay waktu yang cukup
lama sejak MCB ini mendeteksi arus lebih tersebut.
Bagian di dalam MCB yang menjalankan tugas ini adalah
sebuah strip bimetal. Arus listrik yang melewati bimetal ini akan
membuat bagian ini menjadi panas dan memuai atau mungkin melengkung. Semakin
besar arus listrik maka bimetal akan semakin panas dan memuai dimana
pada akhirnya akan memerintahkan switch mekanis MCB memutus arus listrik
dan toggle switch akan pindah ke posisi “OFF”.
Lamanya waktu pemutusan arus ini tergantung dari
besarnya arus listrik. Semakin besar tentu akan semakin cepat. Fungsi strip
bimetal ini disebut dengan Thermal Trip. Saat arus listriknya sudah
putus, maka bimetal akan mendingin dan kembali normal. MCB bisa kembali
mengalirkan arus listrik dengan mengembalikan ke posisi “ON”.
- Proteksi Hubung Singkat (Short Circuit) (simbol lengkungan)
Fungsi proteksi ini akan bekerja bila terjadi korsleting
atau hubung singkat arus listrik. Terjadinya korsleting akan menimbulkan
arus listrik yang sangat besar dan mengalir dalam sistem instalasi listrik
rumah.
Bagian MCB yang mendeteksi adalah bagian magnetic
trip yang berupa solenoid (bentuknya seperti coil/lilitan),
dimana besarnya arus listrik yang mengalir akan menimbulkan gaya tarik magnet
di solenoid yang menarik switch pemutus aliran listrik. Sistem
kerjanya cepat, karena bertujuan menghindari kerusakan pada peralatan listrik.
Bayangkan bila bagian ini gagal bekerja.
Bagian bimetal strip sebenarnya juga merasakan
arus hubung singkat ini, hanya saja reaksinya lambat sehingga kalah cepat dari
solenoid ini.
Tips:
Bila MCB trip karena overload seperti
pada poin 2, maka kita cukup mengurangi pemakaian listrik dengan memutuskan
sebagian beban peralatan listrik. Setelah itu MCB bisa kita “ON” kan kembali.
Tetapi perlu kita beri waktu sekitar 1 atau 2 menit untuk bimetal kembali
normal lebih dahulu.
Sedangkan bila MCB trip karena korsleting, maka
jangan langsung “ON” kan MCB, tetapi pastikan dulu bagian dari instalasi
listrik rumah yang bermasalah sudah dilepaskan dari sistem kelistrikan.
Biasanya pada peralatan listrik atau bagian listrik tersebut ada tanda-tanda
seperti percikan bunga api listrik, bau gosong atau bunyi letupan saat terjadi
hubung singkat. Jadi bedanya MCB trip karena overload atau hubung
singkat bisa dilihat secara mudahnya dari sini.
Pusing???
Sama. hehehehe............
Oke…untuk membantu kita memahami cara kerja dari MCB,
yukz kita lihat bagian-bagian dalam MCB tersebut seperti apa.
Check it
out,,,,,,,,,,,
Dari situs Wikipedia, kita dapatkan
gambar yang menjelaskan bagian-bagian dalam MCB ini. Gambar ini bersifat umum
dan belum tentu sama persis dengan MCB yang umum dipakai di PLN atau perumahan.
Jadi hanya kita ambil sebagai contoh saja.
Bagian dalam MCB sebenarnya lebih dominan bersifat
mekanis dengan fungsi switch mekanis dan kontak penghubung/pemutus arus
listrik.
Penjelasannya dari nomor-nomor dalam gambar diatas adalah sebagai berikut :
- Actuator Lever atau toggle switch, digunakan sebagai Switch On-Off dari MCB. Juga menunjukkan status dari MCB, apakah ON atau OFF.
- Switch mekanis yang membuat kontak arus listrik bekerja.
- Kontak arus listrik sebagai penyambung dan pemutus arus listrik.
- Terminal tempat koneksi kabel listrik dengan MCB.
- Bimetal, yang berfungsi sebagai thermal trip
- Baut untuk kalibrasi yang memungkinkan pabrikan untuk mengatur secara presisi arus trip dari MCB setelah pabrikasi (MCB yang dijual dipasaran tidak memiliki fasilitas ini, karena tujuannya bukan untuk umum)
- Solenoid. Coil atau lilitan yang berfungsi sebagai magnetic trip dan bekerja bila terjadi hubung singkat arus listrik.
- Pemadam busur api jika terjadi percikan api saat terjadi pemutusan atau pengaliran kembali arus listrik.
Jika anda mengalami masalah dengan fungsi MCB, cukup
beresiko jika kita perbaiki sendiri dengan berbekal pengetahuan mengenai
bagian-bagian dalamnya melalui gambar diatas. Karena ini berhubungan dengan
fungsi proteksi arus listrik yang sangat penting. Jadi sebaiknya sih ganti
MCB-nya dengan yang baru.
Gimana udah sedikit ada pencerahan kan?
Nah guys,, kita udah review fungsi dan bagian” pada
MCB, selanjutnya emal pengen share tentang apa aja yang menurut emal harus kita
ketahui tentang MCB di lapangannya, dipraktiknya secara langsung....
Check it out,,,,,,,,,,,
MCB on The Practice
Pada prakteknya kita harus mengenal MCB mulai dari
pemasangannya, cara membaca informasi pada fisik MCB, pemanfaatan MCB, dll.
Berikut ini emal akan mencoba share apa” saja yang
perlu kita ketahui tentang MCB untuk keperluan praktek langsungnya.
MCB nameplate dengan kode dan simbol |
Gambar disamping adalah contoh MCB umum yang biasa dipakai di instalasi listrik rumah. Ada perbedaan antara MCB milik PLN yang terpasang di kWh meter dengan milik pelanggan yang dijual secara umum. Yang pertama adalah warna toggle switch yang berbeda (dalam produk dari produsen MCB yang sama, milik PLN memiliki warna toggle switch biru dan yang dijual untuk umum berwarna hitam) dan kedua adalah tulisan “Milik PLN” pada MCB yang dipasang di kWh meter. Walaupun ada juga produsen MCB lainnya yang menggunakan warna toggle switch biru untuk produk yang dijual di pasaran.
Sekarang, mari kita bahas kode dan simbol yang
tertulis dalam nameplate MCB tersebut.
- Simbol dengan angka 1 dan 2
Ini adalah simbol dari fungsi MCB sebagai proteksi
beban penuh dan hubung singkat (penjelasan detail bisa dilihat pada tulisan
bagian pertama “”MCB sebagaiProteksi dan Pembatas Daya
Listrik“”). Dari gambar tersebut, hal ini juga menjelaskan bahwa MCB ini adalah 1 pole
(karena hanya ada 1 simbol saja). Bila ada dua simbol berdampingan, maka
MCB-nya adalah 2 poles. Yang umum dipakai di perumahan adalah tipe MCB 1
pole, yaitu hanya kabel phase saja yang diproteksi.
- NC45a
Merupakan MCB model number yang ditentukan dari
produsen MCB. Lain produsen berarti lain model number. Sebagai tambahan
informasi, model NC45a ini adalah MCB yang diproduksi untuk keperluan perumahan
secara umum.
- C16
Kode ini menjelaskan tripping curve MCB yaitu
tipe “C”, dengan proteksi magnetic trip sebesar 5-10In (In : arus
nominal atau rating arus dari MCB) dan angka “16” adalah rating
arus dari MCB sebesar 16A. Rating arus ini adalah kode paling penting
dalam MCB dan berguna saat pembelian MCB. Penjelasan selanjutnya mengenai rating
arus ada di bagian berikutnya.
- 230/400V
Menjelaskan rating tegangan dalam operasi MCB
yaitu 230V atau 400V sesuai dengan tegangan listrik PLN 220V.
- 4500 dan 3
“4500” menunjukkan rated breaking capacity MCB,
yaitu kemampuan kerja MCB masih baik sampai arus maksimal 4500A, yang biasanya
terjadi saat hubung singkat arus listrik. Dimana diatas angka ini MCB akan
berpotensi rusak. Dan angka “3” adalah I2t classification,
yaitu karakteristik energi maksimum dari arus listrik yang dapat melalui MCB.
- 12002
Catalog Number dariprodusen MCB yang tujuannya
sebagai nomor kode saat pembelian.
- LMK; SPLN 108; SLI 175 dan IEC 898
Menandakan bahwa MCB ini sudah lolos uji di LMK PLN
(LMK : Lembaga Masalah Kelistrikan). Sedangkan tiga kode selanjutnya menyatakan
bahwa MCB dibuat dengan mengacu kepada standard-standard teknis yang
ditetapkan baik nasional maupun internasional.
- I-ON pada toggle switch
Menandakan bahwa MCB pada posisi “ON”. Untuk posisi
“OFF” maka simbolnya adalah “O-OFF”.
- SNI
MCB ini sudah mendapatkan sertifikat SNI (Standard
Nasional Indonesia).
Bagi anda yang merasa awam mengenai listrik, apalagi
soal MCB ini, tidak perlu pusing-pusing untuk mengerti nameplate MCB.
Hal yang paling penting dalam memilih MCB yang hendak dibeli adalah kode rating
arus MCB yang sesuai kebutuhan, seperti contoh diatas yaitu kode “C16”, yaitu
rating arus MCB sebesar 16A dengan tripping curve tipe “C”. Kode
lain yang perlu diperhatikan adalah kode “LMK” serta “SNI” yang berarti produk
ini sudah memenuhi standard tersebut.
Coba liat gambar disamping, beda kan sama gambar yang sebelumnya. Beda merk maka beda lagi kode informasi yang di tampilkan pada nameplate MCB, contohnya gambar diatas. Pada gambar ini, innformasi tentang batas arus yang mampu dihantarkan oleh MCB ini kita bisa lihat pada kode CL 10, sementara S161 adalah model number yang ditentukan dari produsen MCB.
Nah,, sekian review
tentang MCB versi emal. Selanjutnya emal ingin membahas tentang MCB pada
instalasi kita, tapi nantinya.... kalau sempet.
Semoga bisa berguna....
source:
aneh, gambarnya gak keluar..?
BalasHapussudah diperbaiki.. :)
BalasHapus